Langsung ke konten utama

tugas 4


A.    Pengertian
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Jumlah pengangguran biasanya seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta tidak didukung oleh tersedianya lapangan kerja baru atau keengganan untuk menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk dirinya sendiri atau memang tidak memungkinkan untuk mendapatkan lapangan kerja atau tidak memungkinkan untuk menciptakan lapangan kerja. Sebenarnya, kalau seseorang menciptakan lapangan kerja, menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk diri sendiri akan berdampak positif untuk orang lain juga, misalnya dari sebagian hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk membantu orang lain walau sedikit saja.
B.    Ciri-ciri dan pengangguran
1.    Tidak Memiliki Pekerjaan
Ciri yang paling jelas dari seorang pengangguran adalah mereka tidak memiliki pekerjaan. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pengertian dari pengangguran sendiri  merupakan istilah yang ditujukan pada mereka yang tidak memiliki pekerjaan, yang mana tidak memiliki pekerjaan dapat berarti beberapa hal, seperti:
·         Mereka sedang mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka sehingga saat itu mereka tidak bekerja atau tidak memiliki pekerjaan.
·         Mereka sedang mempersiapkan suatu usaha untuk diri mereka sendiri maupun usaha untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak, sehingga saat itu mereka juga tidak memiliki pekerjaan.
·         Mereka tidak mencari pekerjaan sama sekali karena di picu adanya rasa putus asa setelah mengalami beberapa kegagalan dalam seleksi pekerjaan.
Selain itu, pengangguran juga dapat berarti mereka telah memiliki pekerjaan, hanya saja belum mulai bekerja.
2.    Tidak Memiliki Penghasilan
Karena pengangguran identik dengan tidak memiliki pekerjaan, maka ciri pengangguran selanjutnya adalah mereka tidak memiliki penghasilan. Karena penghasilan didapatkan dari suatu pekerjaan yang dilakukan, bukan meminta. Kondisi inilah yang sering menyebabkan munculnya tindakan kriminal karena adanya kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi tidak ada penghasilan yang dihasilkan yang disebabkan oleh mereka tidak memiliki pekerjaan.
3.    Melekat dengan Tindakan Kriminal
Seperti yang disebutkan di ciri-ciri sebelumnya, pengangguran juga identik atau melekat dengan adanya tindakan kriminal. Kondisi ini di picu karena tidak adanya kesempatan kerja bagi mereka, atau tidak ada kemauan untuk mencari pekerjaan, sehingga mereka memiliki jalan pintas seperti melakukan tindakan-tindakan kriminal.
Tindakan-tindakan kriminal yang sering muncul dalam masyarakat karena pengangguran adalah tindakan pencurian, perampokan, pencopetan, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut juga disebabkan karena kebutuhan sehari-sehari yang semakin naik namun tidak adanya penghasilan yang didapatkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
4.    Tidak dapat Mencukupi Kebutuhannya
Ciri pengangguran yang selanjutnya adalah tidak dapat mencukupi kebutuhannya, hal ini di picu karena tidak adanya pekerjaan serta penghasilan yang didapatkan. Oleh sebab itu, seorang pengangguran biasanya tidak dapat mencukupi kebutuhannya dan cenderung masih bergantung pada orang tua atau orang-orang disekitarnya.
5.    Masih Bergantung pada Orang Tua
Seorang pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan sama sekali dan tidak dapat menghasilkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya pasti akan tetap atau terus bergantung pada orang tua. Hal ini disebabkan karena kehidupannya harus terus berlangsung dan kebutuhan pokok nya juga harus dipenuhi, sehingga mau tidak mau seorang pengangguran harus tetap bergantung pada orang tua.
6.    Banyak Mencari Pekerjaan
Salah satu dari pengertian pengangguran adalah mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan, oleh sebab itu salah satu ciri dari pengangguran adalah banyak mencari pekerjaan. Seorang pengangguran akan banyak mencari pekerjaan dengan harapan untuk mendapatkan satu pekerjaan tetap, namun sebenarnya kondisi ini yang justru membuat mereka tetap menjadi seorang pengangguran.
Mengapa demikian, karena semakin banyak mencari pekerjaan semakin tidak jelas jalan hidup dan pendiriannya, semakin banyak pekerjaan yang didaftarnya maka semakin tidak fokus mana yang harus benar-benar dipersiapkannya. Walaupun bagus mencari banyak pekerjaan, tapi diusahakan untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan satu jalur atau satu bidang pekerjaan.
7.    Mudah Putus Asa
Tingginya angka pengangguran juga disebabkan karena persaingan dan persyaratan yang semakin tinggi, namun tingkat pendidikan dan kemampuan yang dimiliki tidak mampu mengimbangi. Kondisi tersebutlah yang sering menyebabkan seorang pengangguran selalu gagal dalam tahap seleksi pekerjaan, semakin seringnya gagal semakin mudah juga bagi pengangguran untuk merasa putus asa. Oleh sebab itu mudah putus asa juga menjadi salah satu ciri-ciri pengangguran dalam kehidupan masyarakat secara umum.
8.    Tidak Memiliki Pendirian yang Kuat
Selain mudah putus asa, pengangguran juga memiliki ciri-ciri tidak memiliki pendirian yang kuat dalam hidupnya. Kebanyakan pengangguran masih belum tau apa yang mereka mau dan apa yang harus mereka lakukan. Dampak perubahan sosial budaya juga dapat mempengaruhi pendirian seseorang, terlebih lagi jika mereka memang memiliki kepribadian yang mudah dipengaruhi.
9.    Memiliki Masalah Sosial dalam Hidupnya
Ada banyak macam masalah sosial yang dapat muncul dalam kehidupan seseorang atau kehidupan bermasyarakat, hal ini juga dapat memicu seseorang sulit mendapatkan pekerjaan sehingga menjadi seorang pengangguran. Oleh sebab itu ciri-ciri lain dari pengangguran adalah mereka memiliki masalah sosial di dalam hidupnya, seperti kemiskinan, tidak dapat menerima perubahan, tidak menjalin hubungan sosial atau interaksi dengan baik, dan lain sebagainya yang membuat mereka susah untuk mendapatkan suatu pekerjaan.
10. Melekat dengan Hal yang Dilarang Agama

Walaupun ciri yang satu ini jarang atau tidak umum dalam masyarakat, namun kehadirannya memang ada. Bagi beberapa masyarakat pedalaman yang masih memiliki tradisi yang sangat kental, mereka biasanya juga memiliki nilai dan norma yang mengatur larangan untuk bekerja, biasanya ini berlaku untuk wanita.
Sehingga mereka tidak diperbolehkan untuk bekerja atau mencari bekerja, hal ini juga biasanya didasarkan pada prinsip bahwa laki-laki yang harus menafkahi dan mencari pekerjaan bukan seorang wanita. Oleh sebab itu, wanita yang tergolong dalam kondisi tersebut terpaksa menjadi seorang pengangguran.
11. Memiliki Waktu Luang
Ciri yang terakhir dari pengangguran adalah bahwa mereka pasti memiliki waktu luang yang tidak ada habisnya karena tidak ada kegiatan atau pekerjaan yang dapat mereka lakukan. Sehingga kegiatan mereka hanya berdiam diri dirumah, nongkrong, bergossip, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang lebih cenderung tidak bermanfaat. Pengangguran juga biasanya tidak dapat mengatur waktunya dengan baik, sehingga banyak waktu yang terbuang sia-sia.
C.    Perdagangan internasional
Perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat negara-negara di dunia. Transaksi yang dilakukan melalui perdagangan internasional akan memberikan dampak positif terhadap perekenomian sebuah negara. Tingkat perdagangan internasional yang dilakukan individu atau sekelompok individu negara juga menjadi indikator pertumbuhan ekonomi negara yang bersangkutan simak juga faktor penyebab inflasi  
Terjadinya perdagangan internasional merupakan bentuk sifat naluriah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya persaingan membuat banyak orang memilih cara dengan melakukan perdagangan internasional. Teansaksi antar negara ini semakin berkembang dan kompleks mengikuti kemajuan zaman dan peradaban seperti juga dampak inflasi  . Dengan perdagangan internasional ini sekaligus membuka tingkat persaingan global yang lebih luas.
D.    Hambatan perdagangan internasional
1. Perbedaan Mata Uang Negara
Salah satu hal yang menjadi penghambat dari perdagangan internasional adalah perbedaan dari mata uang negara. Seperti yang anda ketahui, mata uang di masing-masing negara tentu berbeda satu sama lainnya. Negara yang melakukan eskpor, tentu saja akan meminta negara pengimpor untuk bisa membayar dengan menggunakan mata uang yang berlaku di negara pengekspor. Pembayaran ini tentu berkaitan dengan nilai uang tersebut. Padahal jelas-jelas nilai mata uang di setiap negara berbeda. (baca juga: Pengaruh Letak Geografis)
Jika mata uang dari negara pengeskpor lebih tinggi dibandingkan dengan nilai mata uang dari negara pengimpor, maka tentu saja akan menambah biaya pengeluaran untuk negara pengimpor. Sehingga dibutuhkan penetapan mata uang yang digunakan sebagai standar internasional agar kedua pihak negara yang melakukan perdagangan bisa saling menguntungkan dan tentunya mempermudah proses perdagangan. (baca juga: Peran Dunia Internasional Dalam Konflik Indonesia Belanda)
2. Kebijakan Ekonomi Suatu Negara
Sama hal nya dengan nilai mata uang, setiap negara juga memiliki sistem kebijakan ekonomi yang berbeda satu sama lainnya. Namun terkadang penerapan kebijakan ini sangat mempengaruhi perdagangan internasional sehingga dapat menghambat proses perdagangan yang berjalan. Misalnya saja penetapan kebijakan mengenai pembatasan jumlah barang yang diimpor. Karena kebijakan ini, tentu saja Negara yang  memiliki kebijakan tersebut akan membuat negara pengekspor menjadi kehilangan peluang untuk bisa mendapatkan keuntungan. Apalagi ditambah dengan biaya pajak eskpor impor yang tinggi, proses perijinan yang sulit tentu saja bisa membuat proses perdagangan internasional menjadi terhambat. (baca juga: Ciri-Ciri Pranata Sosial)
3. Sumber Daya Yang Rendah
Kualitas dari sumber daya di sebuah negara tentu saja akan mempengaruhi proses perdagangan internasional. Jika kualitas dari sumber daya dan tenaga kerja yang dimiliki sebuah negara cukup rendah, maka tentu saja akan menghambat proses perdagangan internasional. Mengapa? hal ini karena kualitas produk yang dihasilkan negara tersebut akan mengalami kesulitan bersaing dengan produk-produk yang dihasilkan oleh negara lainnya yang memiliki kualitas tinggi. Karena kondisi tersebut lah tentu saja bisa menjadi penghambat bagi negara yang mengimpor untuk melakukan perdagangan internasional. (baca juga: Penyebab Kegagalan LBB)
4. Kebijakan Tarif Yang Ditetapkan
Penerapan dari kebijakan tarif yang ditetapkan sebuah negara juga dapat menjadi penghambat dari perdagangan internasional. Tujuan dari penerapan kebijakan tarif ini untuk bisa membatasi masuknya barang-barang yang diimpor langsung dari luar negeri. Dengan adanya kebijakan ini, maka setiap barang yang masuk ke dalam sebuah negara tentunya akan dikenai pajak. Sehingga dengan adanya peraturan tersebut, produk-produk yang dihasilkan di dalam negara tidak akan kalah bersaing dengan barang-barang yang diimpor dari luar negeri. (baca juga: Kegiatan Ekspor Impor)
Dengan adanya pajak tersebut tentu saja membuat barang-barang impor memiliki harga yang lebih mahal. Semakin besar nilai pajak barang tersebut maka tentunya akan mmebuat pemasukan negara semakin bertambah. Sehingga konsumen akan lebih membeli produk-produk yang dihasilkan dalam negeri dengan harga yang terjangkau.(baca juga: Pewarisan Budaya)
5. Kebijakan Non Tarif
Kebijakan non tarif merupakan peraturan di dalam sebuah perdagangan kecuali pajak yang masuk dapat menyebabkan perubahan nilai serta membuat menafaat dari perdagangan internasional menjadi berkurang. Contoh dari kebijakan non tarif ini dapat berupa pembatas jumlah barang yang diimpor, larangan impor, pengaturan teknis pada barang impor, serta hambatan dalam pemasaran. (baca juga: Kondisi Penduduk Indonesia)
6. Pembayaran Antar Negara Cukup Sulit Dan Memiliki Resiko Yang Besar
Pada proses perdagangan internasional, biasanya negara-negara yang melakukan impor akan mengalami kesulitan mengenai pembayaran dari produk yang diimpor. Bila proses pembayaran tersebut dilakukan secara tunai maka tentu saja negara pengimpor akan kesulitan  serta memiliki resiko yang cukup tinggi, misalnya saja jika terjadi perampokan. Oleh sebab itu biasanya negara-negara yang mengeskpor tidak akan menerima pembayaran dalam bentuk tunai, namun lebih memilih cara kliring internasional ataupun  telegraphic transfer atau L/C. (baca juga: Kenampakan Alam)
7. Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Daerah
Hambatan lainnya yaitu dengan adanya organisasi organisasi ekonomi yang berada di daerah. Kehadiran organisasi perdagangan baik berskala internasional ataupun regional tentunya memiliki keuntungan serta kelemahannya masing-masing yang dapat menimbulkan hambatan. Negara-negara yang masuk dan terdaftar sebagai anggota dari organisasi tersebut tentu saja akan mendapat sebuah keuntungan tertentu. Namun berbeda kondisinya dari negara-negara lainnya di luar dari keanggotaan organisasi tersebut karena bisa jadi membayar tarif pajak yang lebih tinggi dibandingkan lainnya. (baca juga: Pengertian Mediasi)
8. Penerapan Subsidi
Subsidi merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah berupa bantuan atau stimulus yang diberikan kepada produsen-produsen di dalam negeri.Dengan adanya kebijakan ini maka tentu saja diharapkan dapat melindungi produsen yang ada di dalam negeri agar usahanya semakin berkembang. Selain itu, penerapan kebijakan ini tentu saja membuat harga produk dari dalam negeri jauh lebih murah dibandingkan dengan harga produk yang diimpor. Karena kondisi inilah, peluang masuk dari barang-barang impor melalui proses perdagangan internasional menjadi terhambat bahkan tidak dapat terjadi. Contohnya saja, ketika terjadi penerapan subsidi pada industri pupuk. (baca juga: Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme Barat)
9. Keamanan Suatu Negara Yang Tidak Terjamin
Kondisi suatu negara akan sangat berpengaruh pada perdagangan internasional. Bila kondisi keamanan di sebuah negara tidak stabil dan tidak terjamin, seperti terjadinya peperangan, kerusuhan, pemberontakan, dan sejenisnya maka tentu saja akan membuat negara-negara lainnya merasa takut jika melakukan perdagangan dengan negara tersebut. Karena kondisi ini lah membuat mereka lebih baik untuk beralih ke negara dengan keamanan yang lebih terjamin. Dengan kondisi keamanan yang baik, maka tentu saja akan membuat transaksi perdagangan semakin meningkat. (baca juga: Bentuk Penyimpangan Sosial)
10. Kualitas Barang Yang Diperjual Belikan Buruk
Kualitas sebuah barang juga tentu akan menentukan kesuksesan dari perdagangan internasional. Jika produk yang diperjual belikan memiliki kualitas yang cukup buruk, tentunya akan kalah jika harus bersaing dengan produk lainnya dengan kualitas yang cukup baik. Hambatan perdagangan internasional ini berkaitan dengan rendahnya sumber daya manusia di sebuah negara, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Untuk itu penting untuk sebuah negara dalam mengupayakan agar kualitas tenaga kerja di dalam negara dapat meningkat, sehingga nantinya tidak kalah bersaing dengan produk-produk lainnya dengan kualitas yang terbaik. Sehingga produk yang ada di dalam negerti dapat bersaing di kancah internasional. (baca juga: Perkembangan Wilayah Indonesia)

11. Kebijaksanaan Impor Di Setiap Negara
Setiap negara tentu ingin agar dapat melindungi hasil dari produksi negaranya sendiri. Tidak ada negara yang menginginkan jika produk-produknya tersaingi dengan produk lainnya yang berasal dari luar negeri. Untuk itu tentunya setiap negara memiliki kebijakan tersendiri agar dapat melindungi barang-barang yang diproduksi dari dalam negeri, termasuk kebijakan mengenai tarif impor. (baca juga: Ciri-Ciri Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi)
Bila pemerintah negara tersebut memberlakukan tarif impor yang tinggi maka tentunya barang impor akan memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan harga dari produk dalam negeri, sehingga hal ini akan membuat masyarakat jadi kurang tertarik membeli barang-barang impor. Secara tidak langsung, hal ini tentunya akan menjadi penghambat negara lainnya yang ingin melakukan perdagangan. (baca juga: Manfaat Perdagangan Internasional)
12. Nilai Tukar Mata Uang Yang Terus Berubah-Ubah
Hambatan lainnya pada perdagangan internasional adalah nilai tukar mata uang yang terus menerus berubah setiap saat. Ketidakstabilan dari nilai tukar mata uang ini tentu saja membuat pedagang internasional mengalami kesulitan dalam menentukan harga dari produk yang diperjual belikan. Tidak hanya pihak pengimpor saja yang mengalami kesulitan, kesulitan ini juga dirasakan oleh pihak pengekspor dikarenakan membuat proses permintaan dan penawaran barang menjadi lebih rumit. (baca juga: Ciri-Ciri Masyarakat Tradisional)

Sumber


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wawancara Peternak Sapi

Lokasi : jl. Kebagusan raya no.47 Deskripsi Seperti yang kita ketahui, Sapi adalah  hewan   ternak .  Sapi yang telah dikebiri dan biasanya digunakan untuk membajak sawah dinamakan Lembu. Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan  susu  dan  dagingnya  sebagai  pangan  manusia. Hasil sampingan, seperti  kulit ,  jeroan ,  tanduk , dan  kotorannya  juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia. Di sejumlah tempat, sapi juga dipakai sebagai penggerak  alat transportasi , pengolahan lahan tanam ( bajak ), dan alat industri lain (seperti peremas  tebu ). Karena banyak kegunaan ini, sapi telah menjadi bagian dari berbagai kebudayaan manusia sejak lama. Kebanyakan sapi ternak merupakan keturunan dari jenis liar yang dikenal sebagai  Auerochse  atau  Urochse  (dibaca  auerokse ,  bahasa Jerman berarti "sapi kuno", nama ilmiah:  Bos primigenius ), yan...

Wawancara Pengusaha Ayam Bakar

Lokasi : jl duren 38             Seperti yang kita tahu, ayam bakar adalah salah satu makanan favorit di Indonesia. Banyak pengusaha yang membuka warung makan ayam bakar selain rasanya yang lezat harganya juga murah meriah.             Kali ini saya akan mewawancarai salah satu pedagang ayam bakar yang berrlokasi di daerah duren tiga. Wawancara Narasumber : Mustain (penjual ayam bakar) Saya                : “selamat malam mas” Narasumber    : “iya selamat malam, ada yang bias saya bantu?” Saya                : “ saya mau pesen ayam bakarnya mas, sama sekalian saya nanti mau tanya                  ...

BAB 1-SEJARAH PERKEMBANGAN ORGANISASI DAN KOPERASI MODERN

A.    SEJARAH ORGANISASI Sejarah Pengembangan Organisasi sangat erat hubungannya dengan teori organisasi. Teori Organisasi meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi  modern . Teori Organisasi Klasik Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800( abad 18). Dalam teori ini, organisasi secar umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai organisasi yang sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku dan tidak mengandung kreatifitas. Dalam teori ini organisasi didefinisikan sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain bila orang-orang bekerja sama. Teori Klasik berkembang dalam 3 aliran yaitu: teori birokrasi, teori administrasi, dan manajemen ilmiah. I.  Teori Biro...